Modernisme adalah gaya arsitektur yang muncul pada abad ke-20 dan berkembang pesat selama beberapa dekade setelah Perang Dunia I. Gaya ini didorong oleh keinginan untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang bersih, fungsional, dan cocok dengan era modern. Beberapa ciri khas dari gaya arsitektur modernisme antara lain:
- Desain Simetris: Gaya modernisme cenderung memiliki desain simetris yang mengutamakan keseimbangan dan kesederhanaan dalam bentuk dan struktur bangunan.
- Penggunaan Bahan yang Modern: Gaya ini menggunakan bahan-bahan modern seperti beton bertulang, kaca, dan baja sebagai elemen struktural dan estetika bangunan.
- Bentuk Geometris yang Abstrak: Modernisme menggunakan bentuk geometris yang abstrak, seperti lingkaran, persegi, dan segitiga dalam desain bangunan.
- Penekanan pada Fungsi dan Kegunaan: Gaya ini menekankan pada fungsi dan kegunaan bangunan, sehingga sering kali mengabaikan ornamen atau dekorasi yang tidak diperlukan.
- Pencahayaan Alami yang Baik: Bangunan modernisme juga didesain untuk memaksimalkan penggunaan pencahayaan alami dengan menggunakan kaca besar dan jendela yang luas.
- Integrasi Bangunan dengan Lingkungan Sekitarnya: Gaya modernisme juga mencoba untuk mengintegrasikan bangunan dengan lingkungan sekitarnya, sering kali dengan mengambil alih atau mempertimbangkan elemen-elemen alam dalam desain bangunan.
Beberapa arsitek terkenal yang mewakili gaya arsitektur modernisme adalah Le Corbusier, Frank Lloyd Wright, Mies van der Rohe, dan Walter Gropius. Gaya arsitektur modernisme telah banyak dipengaruhi oleh inovasi teknologi dan berkembang seiring waktu, sehingga banyak varian dan sub-gaya arsitektur modernisme yang muncul pada dekade-dekade berikutnya. Meskipun banyak kritik atas gaya ini, gaya arsitektur modernisme masih dipandang sebagai tonggak penting dalam sejarah arsitektur modern.